Beritasaja.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) berencana akan menyelesaikan sertifikasi guru melalui program Pendidikan tinggi Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan sampai 2026, sebagai bentuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru untuk mendukung kebijakan pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Adapun guru yang dimaksud bukan hanya guru madrasah saja, tapi guru agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu) di sekolah umum.
Baca Juga
- Kemenag Sebut Saudi Berwacana Takkan Izinkan Jemaah Haji di Atas 90 Tahun
- Pengantin Ini Terpaksa Tinggalkan Resepsi Pernikahan demi Ikut Tes CPNS Kementerian Agama
- Top 3 News: Propam Polri Ambil Alih Kasus Belasan Polisi Peras 45 WN Malaysia di Acara DWP 2024
Menurut Menteri Agama, Nasaruddin Umar, pentingnya program ini untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Advertisement
"PPG Dalam Jabatan adalah solusi strategis dalam mengatasi kesenjangan sertifikasi guru di konservasi Kementerian Agama.
Dengan pendekatan yang lebih efisien dan terstruktur, kami yakin kualitas pendidikan tinggi madrasah dan pendidikan tinggi agama di sekolah umum akan semakin meningkat," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2024).
Saat ini terdapat 620.716 guru binaan Kementerian Agama yang belum mengikuti PPG.
Rinciannya, guru Madrasah sebanyak 484.678, guru PAI di sekolah umum 95.367, guru agama Kristen 29.002, guru agama Katolik 11.115, guru agama Hindu 494, guru agama Buddha 689 dan guru agama Konghucu 176.
Hal senada disampaikan Wakil Menteri Agama, HM Romo Syafii.
Wamenag mengatakan pihaknya akan menyelesaikan sertifikasi guru dalam dua tahun.
"Penyelesaian sertifikasi guru di bawah Kemenag melalui PPG Dalam Jabatan akan diselesaikan dalam dua tahun.
Semua harus selesai.
Saya minta setiap Satker yang mengurus masalah ini berkebun dengan cepat, taktis, dan sungguh-sungguh," jelas dia.