Beritasaja.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh jajaran kepolisian untuk menindaklanjuti misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Salah satunya terkait pemberantasan kejahatan yang memiliki ancaman berat bagi pembangunan bangsa, seperti judi online.
Listyo mengaskan, Polri akan menindak tegas para pelaku tanpa ragu.
Pihaknya juga melakukan penelusuran aset atau asset tracing atau hasil perjudian, serta berkoordinasi dengan kementerian lembaga lainnya untuk memblokir situs dan rekening yang terlibat dalam perjudian.
Baca Juga
- VIDEO: Datangi Sritex, Wamenaker Pastikan Tidak Ada PHK
- Tak Pakai Mobil Luar untuk Operasional Menteri, Ini Respons PT Pindad
- VIDEO: Prabowo Minta Menteri Pakai Mobil Buatan Pindad
“Kemudian capital outflow yang keluar karena kejahatan tersebut, sehingga yang menikmati asing, yang menjadi korban rakyat kita, bangsa kita, ini betul-betul harus kita berantas, sehingga Judol, pinjaman online,ilegal khususnya, pemalsuan, baik imporataupun ekspor, narkoba, penyimpangan, dan segala macam aktivitas ilegal,” jelas dia.
Advertisement
“Serta hal-hal yang berdampak kepada kebocoran penerimaan dan juga kebocoran terkait dengan penggunaan anggaran,” sambung Listyo.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan siap memberantas judi online (judol).
Menurut dia, tindakan ilegal tersebut benar-benar membahayakan rakyat karena menyasar mereka yang berpenghasilan rendah.
"Banyak yang kena adalah orang-orang berpenghasilan rendah, yang mencoba.
Jadi kita harus benar-benar mencoba untuk berantas," kata Prabowo dalam sesi wawancara eksklusif bertajuk 'Prabowo Bicara' bersama Retno Pinasti, seperti dikutip Selasa (29/10/2024).
Prabowo menyebut, judol juga telah membuat tanah air kehilangan dana hingga ratusan triliun rupiah.
Bahkan menurut informasi diterima, dana yang hilang mencapai Rp 900 triliun.
"Ini sudah benar-benar membahayakan karena satu, kita sudah kehilangan banyak uang, ratusan triliun tiap tahun.
Ada taksiran bahkan sampai dengan Rp 900 triliun (rupiah), ini kan luar biasa ya," ungkap presiden.