Beritasaja.com, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menyampaikan, ada banyak masyarakat iseng menggunakan layanan 'Lapor Mas Wapres', termasuk pengaduan melalui nomor WhatsApp.
Hasan mengatakan, saat ini sistem pelayanan 'Lapor Mas Wapres' sedang dimatangkan untuk memfilter laporan-laporan iseng dan main-main.
"Ya, karena sistemnya sedang dibuat dan dimatangkan.
Karena banyak yang iseng ya.
Bahkan dari teman-teman itu banyak yang iseng hanya sekadar untuk mengucapkan, menyampaikan laporan-laporan main-main, ada juga yang iseng," kata Hasan kepada wartawan di Gedung Bina Graha, Kementerian Sekretariat Wilayah hukum, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Baca Juga
- Istana Terima Surat Pengunduran Diri Sahbirin Noor dari Jabatan Gubernur Kalsel
- 4 Respons Mulai Pengamat hingga KSP soal Layanan Pengaduan Lapor Mas Wapres Buatan Gibran
- Top 3 News: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Diduga Truk Alami Rem Blong
"Mereka mengaku sendiri bahwa mereka ngisengin Lapor, yang NGO aja iseng, apalagi masyarakat juga ada.
Jadi kita membuatkan formatnya supaya yang iseng-iseng ini bisa terfilter," sambungnya.
Advertisement
Meski begitu, dia menuturkan bahwa layanan 'Lapor Mas Wapres' masih terus berjalan dan diperbaiki.
Hasan mengatakan, perbaikan dilakukan agar laporan yang masuk betul-betul valid sehingga dapat ditindaklanjuti pemerintah.
"Kita ingin laporan-laporan masyarakat itu benar-benar laporan yang valid sehingga kita bisa tindaklanjuti," jelasnya.
Menurut dia, layanan 'Lapor Mas Wapres' sudah terintegrasi dengan sistem pelaporan untuk masyarakat milik pemerintah.
Namun keberadaan 'Lapor Mas Wapres' ini lebih menguatkan sistem pelaporan pemerintah yang sebelumnya tak diketahui banyak masyarakat.
"Dengan adanya lapor yang dibuka oleh Mas Wapres, Sekarang orang tahu bahwa sebenarnya pemerintah selama ini sudah membuka lapor.co.id.
Dan banyak laporan sekali yang masuk selama ini ke sana.
Dan lebih dari 90% laporan yang valid, itu sudah diselesaikan oleh pemerintah," tutur Hasan.