Beritasaja.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia akhirnya memiliki desain manajemen talenta nasional (MTN) yang tertuang dalam Perpres 108 Tahun 2024.
Hal tersebut akan menjadi acuan pemerintah memetakan warganya yang memiliki kesempatan dan bakat yang luar biasa.
“Saat ini kami ketekunan kepada tiga hal, yaitu kebugaran jasmani, seni-budaya, kemudian riset dan inovasi,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami di hadapan dua ratusan tokoh yang mewakili kementerian dan lembaga republik serta pegiat talenta nasional di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Baca Juga
- Pemerintah Kumpulkan Anak Mudah Berbakat dalam Manajemen Talenta Nasional
- Jokowi Teken Perpres Desain Besar Manajemen Talenta Nasional, Berikut Isinya
Jebolan International Development Studies (IDS) University of Sussex Inggris itu menjelaskan, terdapat sejumlah kementerian dan lembaga yang terlibat dalam MTN, yaitu Kementerian Pemuda dan Kebugaran jasmani (Kemenpora), Kementerian Edukasi, Budaya, Riset, dan Edukasi Tinggi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BAPPENAS.
Advertisement
“Sesungguhnya, tugas yang dimandatkan oleh bapak presiden adalah kepada kepala staf kepresidenan, kemudian karena ada alasan kelembagaan pemerintahan, itu kemudian dijalankan oleh BAPPENAS.
Mandat itu sudah kami jalankan bersama BRIN, Kemendikbudristek, Kemenpora.
Tugas sudah kami jalankan, bapak Kepala Staf Kepresidenan,” kata Amich yang merupakan Anggota Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani PP Muhammadiyah.
Di Forum yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan kronologi kebijakan desain MTN.
Pada 2018 dia melakukan kunjungan ke sejumlah republik.
Pertama adalah ke China.
Di sana dia berbicara dengan Staf Khusus Presiden Xi Jinping.
Saat itu, Moeldoko mendengar bahwa China melalui national talent strategic sudah memetakan siapa saja warganya yang memiliki talenta hebat untuk kemudian diberdayakan dan diberikan perhatian lebih.
Di China juga dia mengunjungi Wuling.
Terdapat sekitar 4.000 periset hebat yang melakukan penelitian yang dipimpin oleh seorang anak muda berusia 35 tahun.
“Gila ini,” kata Moeldoko menunjukkan ketakjubannya terhadap apa yang dia saksikan.
Saat mengunjungi Kantor Huawei, Moeldoko juga menyaksikan ada 24 ribu periset.
Mereka berkumpul di berbagai gedung yang ada di sana.
Ada gedung Prancis, Gedung Inggris, dan lainnya, seperti kawasan Eropa.
“Semuanya melakukan riset dengan serius,” kata Moeldoko.
Dia menyampaikan semua itu kepada Presiden Jokowi.
Kemudian Presiden memerintahkan pembentukan desain MTN.
“Pada hari ini, kita sama-sama meluncurkan MTN sebagai komitmen bersama memajukan bangsa ini,” kata Moeldoko.