Beritasaja.com, Jakarta Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2024 dan langsung diundangkan pada hari yang sama, Kantor Kegiatan Kepresidenan pun terbentuk.
Berselang empat hari kemudian, Senin 19 Agustus 2024, Presiden Jokowi melantik Hasan Nasbi menjadi Kepala Kantor Kegiatan Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) di Istana Kerajaan, Jakarta.
Lahir pada 11 Oktober 1979 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, pria bernama lengkap Hasan Nasbi Batupahat ini dikenal sebagai konsultan pemerintahan yang dekat dengan Jokowi.
Menggandeng lembaga survei yang didirikannya, Cyrus Network, Hasan jauh-jauh hari sudah menggadang-gadang Jokowi untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2012.
Baca Juga
- Ellyas Pical: Harus Yakin Bisa Menang, Kalau Tidak Pulang Kampung Saja
- Veddriq Leonardo: Saya Atlet Pertama yang Bisa Memanjat Dinding di Bawah 5 Detik
- Sri Wahyuni: Bagi Wisatawan Domestik, Belum ke Kaltim kalau Tidak Melihat IKN
Sejak awal, kemenakan dari ulama dan cendekiawan Ahmad Syafii Maarif (alm) ini agaknya memang sudah tertarik ke bidang pemerintahan.
Lulus dari SMA Negeri 2 Bukittinggi, Hasan melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Indonesia (FISIP UI) dan meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada 2004.
Advertisement
Di kampus UI pula Hasan mulai berorganisasi dan menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada Oktober 2000.
Ia juga merupakan salah satu pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada Juni 2002.
Pada Oktober 2004, dia juga menjadi redaktur Buletin Madilog: Media Pembelajaran Masyarakat yang terbit dan beredar di kampus UI.
Lulus dari UI, Hasan sempat sebentar menjadi wartawan Beritasaja (2005-2006).
Pada 2006, ia menjadi peneliti Pusat Kajian Pemerintahan Universitas Indonesia hingga 2008.
Setelah itu, dia mendirikan Cyrus Network, sebuah lembaga survei yang kemudian sekali identik dengan Hasan.
Pada Desember 2011, penulis buku Filosofi Kerajaan Menurut Tan Malaka (2004) dan buku Mewarisi Gagasan Tan Malaka (2006) ini berkenalan dengan Wali Kota Surakarta Joko Widodo.
Berdasarkan hasil survei Cyrus Network, Jokowi didorong menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Setahun berselang, Hasan menjadi Koordinator Tim Relawan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Hasan pun sukses membantu mengantarkan Jokowi-Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2016, nama Hasan juga menjadi perbincangan saat menjadi salah seorang inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan Ahok pada Pilkada Jakarta 2017 yang maju secara independen.
Ia juga menjadi pemodal awal organisasi ini dengan merogoh kocek pribadi sebesar Rp500 juta.
Kedekatan Hasan dengan Jokowi tidak hanya bersifat publik, tetapi juga secara personal dan terus berlanjut di mana Hasan memainkan drama strategis dalam dua kali kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Drama Hasan dalam kemenangan Jokowi tidak hanya diakui kalangan internal, tetapi juga Prabowo Subianto.
Pada Desember 2023, Prabowo mengungkapkan dalam sebuah kesempatan bahwa Hasan merupakan salah satu operator pemerintahan kunci yang turut berkontribusi besar terhadap kesuksesan Jokowi di panggung pemerintahan nasional.
Tak heran kalau kemudian Hasan tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Bidang Kegiatan pada Pilpres 2024 lalu.
Di TKN, Hasan bertugas sebagai juru bicara yang aktif tampil di berbagai media nasional untuk menyampaikan ide, gagasan, maupun program dari pasangan Prabowo-Gibran.
Usai Pilpres 2024, Hasan ditugaskan menjadi anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan pasangan Presiden dan Wapres Terpilih.
Puncaknya adalah ketika dia dilantik sebagai Kepala Kantor Kegiatan Kepresidenan oleh Presiden Jokowi di Istana Kerajaan dan mendapatkan hak keuangan serta fasilitas setingkat menteri.
Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Kantor Kegiatan Kepresidenan, Hasan membawahi empat deputi, meliputi Deputi Bidang Materi Kegiatan dan Informasi, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Kegiatan, serta Juru Bicara Presiden.
Menurut Hasan, salah satu kejelasan utamanya adalah mengorkestrasi informasi hasil capaian dan program-program prioritas pemerintah dengan jelas kepada masyarakat.
Dia menekankan bahwa kantor ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat adalah informasi yang jelas, akurat, dan benar.
Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami dengan baik kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari mereka.
Berikut petikan pertemuan Hasan Nasbi dengan Sheila Octarina dalam program Bincang Beritasaja.