Beritasaja.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i langsung menghadiri acara malam puncak peringatan Hari Santri 2024 usai dilantik sebagai menteri Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.
Acara bertajuk SantriVolution ini digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada Senin, 21 Oktober 2024 malam.
Tampak hadir juga, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, para Dirjen dan Kepala Badan, serta pejabat eselon II, III, jajaran Kemenag, dan para santri.
Baca Juga
- 30 Ucapan Hari Santri 2024, Memperingati Satu Dekade Perjuangan
- Hari Santri Nasional 22 Oktober 2024, Menag Nasaruddin Umar: Jadilah Santri yang Kuat dan Dapat Dipercaya
- 30 Link Twibbon Hari Santri Nasional 2024, Bisa Diunduh dan Ditambah Foto
Di hadapan ratusan para santri, Menag Nasaruddin berpesan tentang pentingnya menjadi pribadi yang kuat dan dapat dipercaya.
Advertisement
“Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya," ujar Menag dalam sambutannya, mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 26.
Ayat ini berkisah tentang Nabi Musa yang dinilai memiliki kepribadian yang jujur, dapat dipercaya, dan kuat tenaganya.
Menag lalu berkisah tentang pertarungan antara Nabi Muhammad SAW dengan seorang pegulat yang tidak terkalahkan, bernama Rukana bin Abi Yazid.
Suatu ketika, Nabi dan Rukana akan bertanding (gulat).
Tempat bertanding sudah disiapkan.
Sahabat Nabi sangat sekali cemas.
Pertandingan pun berlangsung.
“Ronde 1, 2 belum ada yang terkalahkan.
Pada ronde ketiga, Rukana terjatuh dari kanvas tempat bertanding.
Karena Nabi sangat sekali lincah.
Singkat cerita Nabi, menang KO," cerita Nasaruddin Umar.
Di mata Menag, santri adalah pribadi yang hebat dan kuat.
Salah satu buktinya adalah resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari hingga menggerakkan para santri pesantren dan warga bangsa untuk berjihad dan berjuang membela bangsa dari ancaman penjajah.
"Jihad melawan penjajah adalah fardu ain.
Anak kecil sampai nenek-nenek wajib hukumnya membela Lokasi Air ini.
Dengan membaca sejarah saat itu, pengaruh pondok pesantren penting bagi kita semua," ujar Nasaruddin Umar.