Beritasaja.com, Jakarta Staf Khusus Presiden, Grace Natalie menilai ucapan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin mengambil alih PDIP teramat tidak berdasar.
Dia meminta Hasto tak asal menuduh tanpa bukti yang jelas.
Baca Juga
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Siapkan Mitigasi Risiko Program Bergizi Gratis
- PDIP: Kedaulatan Pangan Harus Sejalan dengan Peningkatan Kesejahteraan Petani
- KSP Bantah Tuduhan soal Skenario Tiga Periode dan Perebutan Partai Perpolitikan oleh Jokowi
"Lagi-lagi Mas Hasto offside.
Kali ini dengan tuduhan tanpa bukti menyebut nama Pak Jokowi akan merebut partai PDIP sebagai Ketua Umum PDIP," kata Grace kepada wartawan, Jumat (16/8/2024).
Advertisement
"Buktinya apa?
Tanpa bukti ucapan mas Hasto bisa dipahami sebagai fitnah," sambungnya.
Dia heran PDIP terus menerus menyerang dan memfitnah Jokowi.
Grace menyarankan PDIP menarik menterinya di kabinet Indonesia Maju apabila sudah tak sejalan dengan pemerintah Jokowi.
"Sudah cukup lama PDIP terus menerus menyerang dan memfitnah pak Presiden.
Kalau memang sudah tidak sejalan dengan pemerintah, ya tarik aja menteri-menterinya.
Gitu aja kok repot," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa ada pihak lain yang mencoba mengambil alih PDIP.
Hal itu disampaikan Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengemukakan pihak yang ingin merebut kursi Megawati adalah Presiden Jokowi.
Hal itu diketahui Hasto dari informasi seorang mantan menteri yang mengaku mendapatkan langsung kabar dari rencana terkait.
"Ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri dalam kabinet Bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari Pak Jokowi untuk menduduki posisi ketua umum PDI Perjuangan," kata Hasto kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakart, Kamis (15/8/2024).