Beritasaja.com, Jakarta - Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief buka suara soal kabar bahwa Muhammadiyah telah menerima konsesi tambang tambang dari pemerintah.
Hilman memastikan, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari PP Muhammadiyah terkait konsesi tambang dari pemerintah. Ia mengatakan, pihaknya akan mengumumkan keputusan tersebut saat konsolidasi nasional di Yogyakarta pada akhir Juli 2024.
Advertisement
Baca Juga
- Basarnas Kerahkan Pesawat Boeing Pengintai Cari Kapal Pengangkut Material BTS yang Hilang di Perairan Papua
- Gibran Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis: Untuk Generasi Penerus Bangsa Tidak Boleh Pelit
- Gibran Bersyukur Uji Coba Makan Bergizi Gratis hingga Oktober 2024 Didanai Swasta
"Nanti Muhammadiyah ada konsolidasi nasional Sabtu-Ahad di Yogyakarta, nanti tunggu itu saja pernyataannya," ujar Hilman Latief dilansir dari Antara, Kamis (25/7/2024).
Beredar kabar bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan menerima izin usaha pertambangan (IUP) yang diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas.
Namun, saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut enggan menjawab soal isu tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Hilman Latief menyebut bahwa PP Muhammadiyah akan segera mengumumkan secara resmi soal sikap lembaga perihal izin konsesi tambang.
"Nanti aja yang resmi saja, ya.
Nanti umumkan.
Nanti aja resminya saja," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan, pihaknya akan melakukan pengkajian untuk menentukan arah yang akan diambil jika mendapat tawaran pengelolaan tambang dari pemerintah.
Menurut dia, Muhammadiyah akan ter hati-hati dalam mengambil keputusan soal tambang untuk ormas keagamaan.
Berbagai aspek bakal menjadi pertimbangan yang melibatkan seluruh elemen di Muhammadiyah hingga tingkat daerah.
Muhammadiyah juga akan berkonsultasi dengan berbagai ahli lintas bidang serta perwakilan daerah soal manfaat tambang terhadap masyarakat serta meminimalisir prospek dampak negatif.
"Kemudian yang kedua juga yang kami lakukan ini tidak menimbulkan konflik internal di Muhammadiyah.
Jangan sampai dapat tambang tapi kita kemudian tarik tambang di dalam," kata dia pada 11 Juli 2024 lalu.