Beritasaja.com, Jakarta Kehadiran Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika turut memacu roda perekonomian masyarakat lokal Mandalika hingga industri pariwisata budaya Indonesia.
Ramlah, salah satu penjual bensin eceran dan Sayuk Wibawati, penjual oleh-oleh khas Lombok menceritakan bagaimana dampak pembangunan sirkuit Mandalika dan berbagai event internasional yang digelar di sirkuit kebanggaan masyarakat Indonesia.
Baca Juga
- Francesco Bagnaia Ungkap Bagian Paling Disukai di Sirkuit Mandalika
- VIDEO: Puluhan Ton Logistik MotoGP Tiba di Sirkuit Mandalika
- VIDEO: Jelang MotoGP, Jorge Martin Tiba di Mandalika
Di bibir jalan, Ramlah menemui pelanggan.
Wanita berhijab hitam itu menghampiri empat bule yang sudah memarkir tiga motor matik di atas aspal.
Tangan kiri menenteng corong lebar, tangan kanan memegang botol kaca berisi bensin.
Wanita paruh baya itu langsung menyodorkannya kepada bule berkaus putih yang terus menebar senyum.
Advertisement
Tak seperti hari yang sudah-sudah, siang itu penjual bensin eceran ini tak menuangkan bensin ke tangki motor pelanggannya.
Dia cuma diam, menyaksikan si bule menggerojokkan minyak sendiri ke corong.
Wanita itu tak sadar bahwa sang pelanggan adalah orang top: pembalap Moto2 asal Spanyol, Marcos Ramirez.
Ramlah baru tahu bule yang membeli sebotol bensin itu orang beken setelah videonya viral di media sosial.
Marcos Ramirez yang kala itu akan menggeber motor di lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit memang mengunggah rekaman momen membeli bensin itu ke Instagramnya pada 11 Oktober 2023.
“Saya tidak tahu itu siapa.
Baru saya tahu setelah ramai di di handphone, itu saya dikasih tahu sama anak saya,” kata Ramlah.
Warga Desa Kuta, Punjut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu memang sudah biasa didatangi pelanggan bule di kiosnya.
Maklum saja, sejak daerahnya dipermak oleh pemerintah, kian banyak turis asing yang datang, terutama sejak balapan MotoGP digelar.
Ramlah mengaku kerap mendapat pembeli bule di kiosnya.
Meski begitu, dia tidak membeda-bedakan pelanggan.
Ramlah tetap menjual bensinnya Rp12 ribu perliter.
Biasanya dia dibayar lebih, bisa sampai Rp50 ribu untuk seliter bensin.
“Mungkin karena kasihan melihat saya,” kelakar Ramlah.
Presiden Jokowi Resmikan Sirkuit Mandalika