Beritasaja.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil mendapatkan curhatan dari para penyandang disabilitas saat menjajal angkutan bus Transjakarta.
Dia mengatakan, banyak dari mereka yang belum mendapatkan kartu subsidi dari pemerintah.
"Sekilas tadi sambil jalan, salah satu aspirasinya ada banyak dari mereka belum dapat kartu subsidi ternyata.
Jadi mungkin masalah birokrasi saja," kata Ridwan Kamil di Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).
Baca Juga
- Ridwan Kamil Ungkap Dicurhati Kaum Disabilitas soal KJP hingga Kendaraan
- Tiru Jabar, Ridwan Kamil Akan Kembali Bikin Aplikasi Anti-Bully di Jakarta
- Soal Rencana Pertemuan dengan Anies, Suswono: Pak RK Sudah WA, Tinggal Tunggu Respons
"Jadi keberpihakannya ada, tapi belum didapatkan, juga ingin memperluas kalau bisa subsidinya juga sampai ke MRT atau fasilitas kendaraan umum lainnya," sambung pria yang kerap disapa Kang Emil ini.
Advertisement
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat ini juga ingin agar Transjakarta bisa lintas batas wilayah atau dengan rute Jabotabek.
"Secara umum itu dan saya kira masukan dari Pak Sutiyoso juga dan memang aspirasi agar Transjakarta ini bisa lintas batas wilayah ke Tangerang, ke Bogor ke Bekasi.
Sehingga seamless tidak berhenti di perbatasan kota," ucap dia.
"Karena ada 3-4 juta orang yang tinggalnya tidak di Jakarta.
Jadi siang ke sini, kemudian sore atau malam kembali ke wilayah yang bukan Jakarta," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil pun menjelaskan, program utama pasangan Ridwan Kamil - Suswono (Rido) terhadap penyandang disabilitas, salah satunya terkait dengan pekerjaan.
"Tentu masalah akses yang tadi saya harapkan bisa lebih komprehensif dua akses pada pekerjaan, karena banyak saya wawancara masih banyak industri-industri pekerjaan di Jakarta yang belum membuka waktu saya gubernur Jawa Barat, saya membuat kebijakan equal opportunity employer," ungkapnya.
"Jadi mereka adalah perusahaan yang memberikan kesetaraan kepada akses, jadi mereka harus memberikan akses seluas-luasnya pada saat ada lowongan pekerjaan.
Kecuali membuktikan 1-2 jenis pekerjaan itu memang tidak bisa oleh kaum disabilitas baru kita approve, tapi sisanya harus merata jadi dua itu," pungkas Ridwan Kamil.