Beritasaja.com, Jakarta Dalam mozaik budaya Indonesia yang kaya, terdapat satu tradisi yang kontroversial namun telah mengakar kuat dalam masyarakat Madura - tradisi carok.
Bagi masyarakat Madura, carok adalah manifestasi dari prinsip hidup yang menjunjung tinggi harga diri dan kehormatan.
Baca Juga
- 3 Tersangka Carok di Sampang Terancam 12 Tahun Penjara
- Polisi Tangkap 1 Terduga Pelaku Carok di Sampang
- Carok Maut di Bangkalan Tewaskan 4 Jiwa, Viral di Media Sosial
Advertisement
Tradisi carok telah menjadi bagian dari identitas budaya Madura selama berabad-abad, meski saat ini praktiknya semakin berkurang.
Fenomena ini tidak sekadar pertarungan kebugaran jasmani, melainkan mencerminkan sistem nilai sosial yang kompleks, di mana harga diri dan kehormatan menjadi hal yang benar-benar dijunjung tinggi.
Peribahasa Madura "Lebbi bagus pote tolang, etembang pote mata" yang berarti "lebih baik mati berkalang area daripada menanggung malu" menjadi landasan filosofis yang mendasari tradisi carok.
Prinsip ini menggambarkan betapa pentingnya mempertahankan harga diri dalam budaya Madura.
Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu carok, simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Beritasaja.com dari berbagai sumber, Selasa (26/11/2024).