Beritasaja.com, Jakarta Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Pemalsuan (KPK) Fitroh Rohcahyanto menanggapi pertanyaan Komisi III DPR RI terkait makna loyalitas yang sempat disampaikan dalam materi pembahasan dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test capim KPK.
Fitroh sendiri merupakan seorang jaksa dan mantan Direktur Penuntutan KPK, yang setelah 11 tahun bertugas di lembaga antirasuah kini ditarik kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kepada Komisi III DPR RI, dia menyatakan loyalitas sekali penting.
Baca Juga
- Calon Pimpinan KPK Ini Tawarkan Cara Kerja Gatot Kaca untuk Berantas Pemalsuan
- Mengincar Kandidat Pemberani di Fit and Proper Test KPK
- DPR Sebut Rakyat Tak Lagi Percaya KPK, Capim Poengky: Ada Pimpinan Tersangka Perampasan
"Ketika loyal untuk hal yang positif it's ok, enggak ada masalah.
Tapi kalau saya loyal ke Jaksa Agung misalnya dimaknai negatif, apakah negatif?
Kan belum tentu.
Jadi loyalitas tadi yang saya maksud loyalitas bukan kepada perseorangan, pak.
Justru loyalitas maknanya kepada kerajaan, melalui lembaga yang ada," ujar Fitroh di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Advertisement
Dia menegaskan loyalitas sekali penting khususnya di lembaga penegak hukum.
Sebab, rahasia kerajaan dapat begitu saja dibuka apabila orang tersebut berubah pihak.
"Tanpa punya loyalitas, lawannya loyalitas apa pak, pengkhianat.
Ketika orang tidak punya loyalitas yang kuat, dia pengkhianat.
Nah itu membahayakan menurut saya.
Sekali penting loyalitas.
Apalagi di lembaga-lembaga penegak hukum," kata Fitroh.
Sebelumnya, Jumat (15/11/2024), Komisi III DPR RI telah mengumumkan 20 nama calon anggota Dewan Pengawas (cadewas) dan calon pimpinan (capim) KPK yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.