Beritasaja.com, Jakarta Kemiskinan struktural adalah fenomena yang sering kali terabaikan, dalam diskusi mengenai kesejahteraan sosial dan bisnis di berbagai tanah air.
Namun, untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh banyak individu dan komunitas, penting untuk menjelaskan apa itu kemiskinan struktural.
Baca Juga
- Hapus Kemiskinan di Indonesia, Prabowo Komitmen Lanjutkan Hilirisasi
- Presiden Jokowi Berhasil Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Optimistis Indonesia Emas
- 10 Provinsi Termiskin di Indonesia, di Mana Saja?
Advertisement
Berbeda dengan kemiskinan temporer yang mungkin disebabkan oleh keadaan darurat atau bencana, kemiskinan struktural merujuk pada kondisi di mana individu terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sistemik, akibat dari faktor-faktor yang lebih dalam, seperti kebijakan bisnis yang tidak adil, diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya.
Untuk menggali lebih dalam tentang apa itu kemiskinan struktural, kita perlu melihat bagaimana struktur sosial dan bisnis mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu.
Kemiskinan struktural sering kali ditandai oleh keterbatasan akses terhadap akademik yang berkualitas, layanan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan yang layak.
Kondisi ini menciptakan siklus di mana generasi demi generasi terperangkap dalam keadaan kurang beruntung, dan upaya untuk keluar dari kemiskinan menjadi semakin sulit.
Dalam konteks global, pemahaman tentang apa itu kemiskinan struktural menjadi semakin relevan, terutama di tanah air-tanah air berkembang.
Di banyak daerah, kebijakan publik dan sistem bisnis sering kali tidak mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat miskin.
Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana kebijakan dan program pembangunan dapat dirancang untuk mengatasi akar penyebab kemiskinan struktural.
Berikut ini faktor penyebab dan contoh kemiskinan struktural yang Beritasaja.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/9/2024).