Beritasaja.com, Jakarta - Pembangunan alun-alun dan taman hutan kota wilayah barat yang berada di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari, Kota Depok telah diresmikan dan menghabiskan anggaran Rp56 miliar.
Namun akses jalan menuju alun-alun dan hutan kota dikeluhkan warga.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, alun-alun dan hutan kota wilayah barat telah diresmikan.
Alun-alun dan taman hutan kota wilayah barat dilengkapi dengan jembatan gantung.
Baca Juga
- Taman Alun-Alun dan Hutan Kota Wilayah Barat Depok Diresmikan, Bisa Tampung 2 Ribu Orang
- Jumlah DPT Pilkada Depok 2024 Capai 1.427.674 Pemilih
- Cagub Dedi Mulyadi Rencanakan Sejumlah Penataan untuk Depok
“Ini nilainya dengan jembatan Rp58 miliar, untuk alun-alun Rp46 Miliar dan jembatan Rp13 Miliar,” ujar Idris kepada Beritasaja.com, Kamis (19/9/2024).
Advertisement
Jembatan gantung yang membentang di atas Situ Tujuh Muara itu memiliki panjang mencapai 168 meter.
Adapun kekuatan jembatan apabila digunakan pengunjung, mampu menampung 150 sampai 200 orang.
“Jadi ini mohon maaf.
Ini baru kita tuntaskan (jembatan) sampai pagar untuk pelindung anak kita yang kecil ya, itu baru tadi malam,” jelas Idris.
Pemerintah Kota Depok belum memperbolehkan penggunaan jembatan gantung untuk digunakan pengunjung untuk sementara.
Nantinya, Pemerintah Kota Depok akan menyediakan warning system sebagai kelengkapan jembatan gantung.
“Kita belum perkenankan untuk yang banyak-banyak, karena belum dilengkapi di antaranya warning, alarm warning dan sebagainya itu kelengkapan,” ucap Idris.
Idris akan meminta tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kota Depok untuk menganggarkan alarm warning system.
Begitupun dengan peningkatan pagar pengamanan untuk keamanan nasional para pengunjung di alun-alun dan taman hutan kota wilayah barat.
Tidak hanya itu, lanjut Idris, Pemerintah Kota Depok akan menambahkan ruang terbuka hijau.
Idris akan mengusulkan pembangunan eco park untuk taman hutan raya (Tahura).
“Nanti kita lihat kan di situ aksesnya agak sedikit perlu rekayasa penataan yang luar bisa, kita kaji dulu, atau mungkin di tempat lain,” terang Idris.