Beritasaja.com, Tangerang - Meski terancam tak dapat formulir pendaftaran atau B1 KWK dari Partai Golkar, bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, mengaku bakal menyikapi keadaan internal partainya secara dewasa.
Sebab, segala rangkaian tahapan untuk dirinya memperoleh restu partai beringin tersebut, sudah dilalui 2 hingga 3 tahun lalu.
“Hampir 2 -3 tahun lalu, saya mendapatkan surat penugasan untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Gubernur Banten, untuk sosialisasikan dan semuanya sudah saya lakukan,” ujar Airin, sesaat setelah deklarasi Airin – Ade Sumardi di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Minggu (25/8/2024).
Baca Juga
- Putusan MK Jadi Dasar Koalisi Banten Maju Bersama Terbentuk
- Airin Rachmi Diany Dideklarasikan sebagai Cagub Banten
- Mata Berkaca-kaca, Airin: Terima Kasih PDIP yang Beri Saya Kesempatan Ikut Pilkada
Lalu, belum lagi tugasnya untuk pertarungan Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, dimana dirinya membawa Golkar Banten mendapatkan dua kursi di Banten 3.
Setelah sederetan tugas itu dan sebelum Ketua Umum golkar Airlangga Hartarto mundur, Airin mengaku memperoleh SK resmi, dimana Partai Golkar mengusungnya sebagai bakal calon Gubernur Banten dan Ade Sumardi sebagai bakal calon wakil Gubernur Banten.
Advertisement
“Tetapi waktu itu kita diminta tunggu untuk berbarengan dengan daerah lainnya, jadi SK sudah dikeluarkan sebetulnya, kita tinggal tunggu B1 KWK,” kata Airin.
Dia mengungkapkan, segala tahapan internal Golkar sudah dijalani dan SK sudah diterimanya dari zaman kepemimpinan Golkar Airlangga Hartarto.
Namun ternyata tidak dengan B1 KWK, dia pun pada akhirnya mempertanyakan, akan kepada siapa formulir persetujuan atau B1 KWK tersebut akan diberikan.
“Dengan kepemimpinan yang baru mudah-mudahan ada keajaiban, ada pertolongan Allah, mudah-mudahan B1 KWK bisa tetap di tangan saya dan Pak Ade.
Terlepas dari apa yang sudah saya lakukan, mulai dari 2 – 3 tahun lalu, penugasan turun ke lapangan sosialisasi, Pileg, bagaimana bisa memenangkan Pileg,” katanya.