Manfaat Wortel, Turunkan Kolesterol hingga Jaga Kesehatan Mata

Beritasaja.com - adalah sayuran akar yang sering dianggap sebagai makanan sehat yang sempurna.

Rasanya yang renyah, enak, dan kaya asupan vitamin menjadikannya pilihan yang populer.

Wortel mengandung banyak asupan nutrisi penting, seperti beta-karoten, serat, vitamin K1, kalium, dan antioksidan, serta rendah kalori.

Tak hanya itu, memiliki beragam manfaat kesehatan kebugaran jasmani, termasuk menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan medis mata, dan mengurangi risiko beberapa jenis kanker.

Baca juga:

Warna cerah wortel, terutama yang berwarna oranye, berasal dari beta-karoten, antioksidan yang diubah tubuh menjadi vitamin A.

Di Indonesia, wortel mudah ditemui di pasar-pasar dengan harga terjangkau, sehingga manfaatnya bisa kita rasakan.

Berikut adalah beberapa manfaat kesejahteraan dari wortel yang perlu Anda ketahui:

penelitian menunjukkan bahwa dosis kaya karotenoid, termasuk yang ditemukan dalam wortel, dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker, seperti kanker prostat, kolon, dan lambung.

Pada perempuan, kadar karotenoid yang tinggi dalam darah juga dapat menurunkan risiko kanker payudara.

Selain itu, karotenoid memiliki potensial untuk melindungi tubuh dari kanker paru-paru, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat hubungan ini.

Baca juga:

Kolesterol darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Konsumsi wortel telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol, sehingga dapat membantu menjaga medis jantung.

Sebagai makanan rendah kalori, wortel dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu mengurangi asupan kalori pada waktu makan berikutnya.

Dengan demikian, wortel bisa menjadi tambahan yang efektif dalam program dosis penurunan berat badan.

Kekurangan vitamin A sering dikaitkan dengan rabun senja, sebuah kondisi yang dapat diatasi dengan mengonsumsi wortel atau makanan lain yang kaya vitamin A dan karotenoid.

Baca juga:

Selain itu, karotenoid dalam wortel juga dapat mengurangi risiko degenerasi makula yang berkaitan dengan usia, salah satu kejadian utama kebutaan pada lansia.