Ketika TikTok Mengubah Cara Gen Z Berbahasa...

Beritasaja.com - kini bukan cuma sekadar aplikasi untuk menonton video dan mencari hiburan saja.

Bagi generasi muda, terutama (generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012), TikTok menjadi tempat mereka menemukan bahkan menciptakan kosakata baru, termasuk jargon baru dan gaul () kekinian.

Bahkan kata-kata lawas pun berpotensi mendapatkan singkatan dan makna baru di TikTok.

Menurut Tony Thorne, Direktur Arsip dan Bahasa Baru di King's College London, setiap tahunnya setidaknya ada 100 kata bahasa Inggris yang muncul atau mendapat makna baru di TikTok.

Baca juga:

Salah satunya adalah kata "".

Di TikTok kata ini viral sebagai tren "very demure, very mindful, very cutesy".

Secara tradisional, istilah "demure" atau sopan ini digunakan untuk menggambarkan seorang wanita yang pendiam, atau rendah hati, sekali kontras dengan kualitas seperti bersemangat, menonjol, atau lantang.

Di TikTok, kata ini tiba-tiba viral dan menjadi tren untuk menampilkan "kesopanan zaman sekarang" seperti bagaimana seorang perempuan berpakaian atau berdanda dengan sopan ketika ke kantor.

Tapi kini tren "very demure, very mindful, very cutesy" ini tak terbatas soal perempuan.

Bahkan tren demure ini juga digunakan secara nyeleneh dan jauh dari makna aslinya.

Misalnya, bagaimana seseorang melihat matahari terbenam dengan sopan, bagaimana seseorang mengisi bensin dengan sopan, bagaimana seseorang memesan makanan di restoran dengan sopan, hingga bagaimana seseorang makan roti lapis, misalnya.

Bahkan, sekitar 800.000 video TikTok dengan tagar #demure sudah meramaikan platform ini.

Ini menunjukkan betapa cepatnya TikTok bisa membuat sebuah kata menjadi populer kembali.

Kata Charisma (karisma) juga kini punya istilah baru dari Gen Z, yakni "".

Istilah Rizz umumnya digunakan untuk menggambarkan orang yang punya daya tarik, gaya, pesona, atau kepercayaan diri.

Rizz juga dapat digunakan untuk menggambarkan keterampilan seseorang dalam merayu, terutama saat mengejar pasangan.

Baca juga:

Ada juga istilah baru seperti "skibidi", sebuah kata yang diambil dari meme yang menampilkan kepala kartun menyanyi di dalam toilet.

Menariknya, "skibidi" punya makna fleksibel, bisa berarti "keren", "buruk", atau "amat" tergantung konteksnya.

Baca juga:

Platform milik ByteDance ini tidak hanya mengubah kosakata yang digunakan , tetapi juga cara mereka mengucapkannya.

Tony Thorne, menyebut, pengguna TikTok mulai punya "TikTok accent" (aksen TikTok), ditandai dengan nada suara yang naik di akhir kalimat atau dikenal sebagai "uptalk".

Di TikTok, kata-kata baru dapat muncul lebih sering, bahkan dapat menyebar dengan cepat dan luas.

Salah satu faktor pendorongnya adalah tradisi kreator TikTok yang mengombinasikan audio, teks, dan video dalam satu unggahan.