Kans Garuda, Beda Kualitas Timnas China dan Kompetisi Domestik di Mata RD

Beritasaja.com - Pelatih nasional merasa timnas China masih berada dalam jangkauan .

Ia menilai perkembangan timnas di nasional Tirai Bambu itu tidak se-progresif kompetisi domestiknya.

China Super League (CSL) masuk jajaran kompetisi domestik elite di Asia.

Berdasarkan website resmi AFC, CSL berada di peringkat ketujuh, di bawah kompetisi domestik Iran, Qatar, UEA, Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi.

Iming-iming gaji tinggi dan kesejahteraan menjadi magnet yang membuat banyak bintang dunia merapat.

Baca juga:

Mulai dari eks bintang timnas Brasil Paulinho yang merapat tahun 2015, legenda Argentina Javier Mascherano yang merapat tahun 2018, bintang Perancis Nicolas Anelka, Didier Drogba, Marouane Fellaini, hingga Obi Mikel.

Berbanding jauh dengan Indonesia yang saat ini berada di peringkat ke-28 Asia dan peringkat ke-6 di ASEAN.

"Setahu saya mereka sudah memulai dari lima tahun yang lalu mereformasi sepak bolanya dengan memperkuat kompetisi lokal,"ujar Rahmad Darmawan kepada Beritasaja.com.

"Hal itu dengan mendatangkan banyak pemain bintang dan pelatih dengan kualifikasi sungguh baik di wilayah mereka," tuturnya.

"Itu bisa dibuktikan dalam event di ajang Champions League dan AFC.

Banyak tim mereka yang masuk empat besar Asia," kata RD, sapaan Rahmad Darmawan.

Baca juga:

Namun, di level timnas, ia melihat kualitas China belum menunjukan peningkatan sebanyak Indonesia.

Itu yang membuatnya optimistis Indonesia bisa menjangkau level China saat ini.

"Namun, tim nasionalnya menurut saya belum banyak melakukan perubahan signifikan dibandingkan perubahan di tim nasional Indonesia," katanya.

Di atas kertas, timnas China saat ini berada di peringkat ke-91, sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-132.

Namun, dari segi statistik, Indonesia masih lebih baik.

Saat ini, China berada di dasar klasemen Grup C dengan tiga kekalahan beruntun.

Xie Wenneng dkk kebobolan 12 dari kekalahan 0-7 atas Jepang, 1-2 dari Arab Saudi, dan 1-3 dari Australia.

Selain itu, mereka juga hanya mampu mencetak dua gol, itu pun satu gol dicetak dari gol bunuh diri pemain Arab Saudi.

Baca juga:

Sementara itu, timnas Indonesia sejauh ini memetik tiga hasil seri atas Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan terakhir Bahrain (2-2).

Hal itu menjadikan pelatih Shin Tae-yong dan pemainnya menjadi salah satu tim yang belum tersentuh kekalahan di ronde ketiga ini.

"Jadi, menurut saya, China masih stagnan untuk kualitas tim nasional, tetapi kalau kualitas kompetisi, klubnya sudah juara," kata Rahmad Darmawan.