Beritasaja.com, Jakarta Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025), Gereja Vatikan bersiap menjalankan salah satu tradisinya yang paling kuno dan rahasia, memilih Paus baru melalui konklaf.
Meski perkembangan teknologi modern membuat dunia sekarang serba terbuka, konklaf tetap dijalankan hampir sama seperti 800 tahun yang lalu.
Baca Juga
- Paus Fransiskus Meninggal: Bagaimana Konklaf dan Asap Putih Akan Tentukan Penggantinya?
- Ikuti Konklaf Pemilihan Paus Baru, Kardinal Suharyo Bertolak ke Vatikan pada 4 Mei
- Apa Itu Arti Konklaf Hingga Proses Tata Cara Pemilihan Paus Baru
Advertisement
Para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan berkumpul di Kapel Sistina di Vatikan, lalu dikunci di dalam sampai mereka berhasil memilih Paus baru.
Secara teori, siapa pun pria Katolik bisa menjadi Paus.
Namun dalam praktiknya, selama berabad-abad, Paus selalu dipilih dari kalangan kardinal.
Usia para Paus juga bervariasi, tetapi umumnya mereka terpilih di usia sekitar 70–80 tahun.
Konklaf bertujuan supaya para kardinal bisa kejelasan dan tidak ada campur tangan dari pihak luar, terutama dari para penguasa politik dalam negeri.
Saat pintu Kapel Sistina ditutup, dunia pun menunggu dengan penuh harap, ‘siapa yang akan menjadi Paus berikutnya?’ Berikut ulasan tentang fakta menarik Konklaf yang Beritasaja.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (27/4/2025)