Beritasaja.com, Jakarta - Bing China merupakan versi mesin pencari Bing yang dioperasikan oleh Microsoft di Tiongkok.
Mesin pencari ini menjadi satu-satunya layanan pencarian dan terjemahan asing besar yang masih beroperasi di Tiongkok sejak Google menarik diri dari pasar tanah air tersebut pada tahun 2010.
Bing China telah menarik perhatian dunia karena praktik sensornya yang ketat, bahkan melebihi layanan serupa milik perusahaan lokal Tiongkok.
Fakta paling menarik tentang Bing China adalah tingkat sensornya yang sungguh ketat, terutama terkait topik-topik sensitif seperti politik luar negeri dan hak asasi manusia.
Melansir dari Rest of World, penelitian terbaru oleh Citizen Lab dari University of Toronto mengungkapkan bahwa Bing China bahkan memblokir seluruh hasil terjemahan jika teks sumber hanya menyebutkan nama Presiden Xi Jinping.
Advertisement
"Jika Anda mencoba menerjemahkan lima paragraf teks, dan dua kalimat menyebutkan Xi, pesaing Bing di Cina akan menghapus dua kalimat itu dan menerjemahkan sisanya.
Dalam pengujian kami, Bing selalu menyensor seluruh output.
Anda mendapatkan hasil kosong.
Ini lebih ekstrem," ungkap peneliti senior di Citizen Lab, Jeffrey Knockel.
Pengetahuan tentang fakta-fakta menarik Bing China ini penting untuk memahami dinamika teknologi modern dan kebebasan informasi di era digital global.
Praktik sensor yang dilakukan Bing China tidak hanya mempengaruhi akses informasi masyarakat Tiongkok, tetapi juga memiliki implikasi lebih luas terhadap kebijakan perusahaan teknologi modern internasional dalam menghadapi tuntutan pemerintah lokal.
Seperti yang dikatakan oleh Knockel, praktik Microsoft ini "merugikan kemampuan orang untuk berkomunikasi dengan seluruh demografi orang."
Berikut Beritasaja.com ulas sejumlah fakta menarik tentang Bing China tersebut, Selasa (13/8/2024).