Beritasaja.com, Jakarta- Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) angkat bicara soal kasus polisi tembak polisi yang dilakukan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Salah satunya Kapolda Irjen Suharyono menyampaikan, terjadi pro kontra di internal anggota saat pengusutan kasus dugaan tambang pasir dan batu (sirtu) ilegal, yang berbuntut aksi penembakan.
Baca Juga
- 3 Pernyataan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Terkait Puncak Musim Hujan Periode 2024/2025
- 3 Pernyataan Poengky Indarti saat Ikuti Fit and Proper Test Capim KPK di Komisi III DPR RI
- 3 Pernyataan Bahlil soal Jokowi dan Wapres Gibran Tak Masuk Struktur Kepengurusan Golkar
"Kami sudah mendalami sejak tadi malam, sejak peristiwa terjadi pukul 00.15 WIB, sampai ketika ini kami mengikuti dan terus melakukan pendalaman, walaupun yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan," tutur Suharyono, Jumat 22 November 2024.
Advertisement
Menurutnya, beberapa minggu dan hari ke belakang sebelum peristiwa polisi tembak polisiterjadi, Polres Solok Selatan memang tengah melakukan upaya penegakan hukum terhadap tambang yang diduga ilegal jenis pasir dan batu (sirtu).
Tambang sirtu, kata Suharyono, merupakan lokasi penambangan pasir dan batu, yang merupakan bahan galian golongan C.
"Yang dipimpin oleh AKP Ulil, yang bersama-sama anggota sudah beberapa kali menindak secara tegas pelaku kejahatan jenis ini, yang tanpa izin," ucap dia.
"Karena beberapa di antaranya memang berizin, tetapi kita juga sedang mendalami sampai detik ini, yang mendapatkan tindakan atau upaya hukum ini adalah yang berizin atau tidak berizin," sambung Suharyono.
Hal senada juga disampaikan Direktur Reskrimum Polda Sumbar Kombes Andry Kurniawan.
Dia mengumumkan, adapun motif dari peristiwa itu lantaran Kabag Ops AKP Dadang Iskandar tidak senang rekannya ditangkap terkait kasus dugaan tambang sirtu ilegal.
"Motif yang bersangkutan melakukan adalah rasa tidak senang, di mana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga yang bersangkutan mencoba meminta tolong," ujar Andry, Minggu 24 November 2024.
"Kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan.
Jadi sementara keterangan dari tersangka kami dapatkan.
Tentu kami penyidik akan mendalami," sambungnya.
Berikut sederet pernyataan Polda Sumbar usai terjadinya insiden polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan dihimpun Tim News Beritasaja.com: