Beritasaja.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Perpolitikan Indonesia merilis temuan terbarunya, terkait tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga bangsa dan penegakan hukum.
Salah satu poin yang dibahas, kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Hasilnya, 75,9% responden mengaku tahu dan pernah mendengar soal kasus ini dan hanya 24,1% sisanya berkata sebaliknya.
Founder dan peneliti utama Indikator Perpolitikan Indonesia, Prof Burhanuddin Muhtadi memaparkan, dari mereka yang mengaku tahu, hanya 18,7% yang menyatakan kepercayaan bahwa ijazah sarjana Jokowi yang diperdebatkan adalah palsu.
Sedangkan, 69,7% atau suara mayoritas dari responden mengatakan sebaliknya.
Baca Juga
- Isu Nama Purwoko, Jokowi: Yang Saya Tahu, Nama Saya Dulu Mulyono
- VIDEO: Raja Juli: PSI Tidak Milik Keluarga!
- Rismon Sianipar Hadiri Pemeriksaan di Polda Metro Jaya Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi
"Sebanyak 45% dari mereka mengaku tahu soal kasus ijazah Jokowi menjawab tidak percaya sama sekali dan 24,7% responden menjawab kurang percaya.
Kemudian, 5% responden menjawab amat percaya dan 13,7% menyatakan percaya," kata Burhanuddin saat jumpa pers daring, Selasa (27/5/2025).
Advertisement
Burhanuddin kemudian menarik kasus ijazah Jokowi dengan pilihan capres-cawapres responden di Pilpres 2024.
Hasilnya, responden pendukung Anies-Muhaimin mencatatkan persentase paling tinggi dalam tingkat kepercayaan bahwa ijazah presiden ke-7 RI tersebut adalah palsu.
"Sebanyak 40,2% responden pendukung Anies-Muhaimin mengaku percaya ijazah Jokowi palsu.
Responden pendukung Prabowo-Gibran, hanya 15,2% yang percaya ijazah Jokowi palsu.
Sedangkan responden pendukung Ganjar-Mahfud sebesar 20,6% mengatakan ijazah Jokowi palsu," beber Burhanuddin.