Beritasaja.com, Jakarta - Saat musim hujan datang, banjir kerap menghantui warga Jakarta.
Salah satu masalahnya ada di sungai yang membelah jantung ibu kota.
Ciliwung namanya.
Hujan lokal, limpasan air dari hulu, penurunan muka tanah lapang, hingga rob dari laut membuat sungai sepanjang 119 kilometer itu mengancam hampir separuh wilayah Jakarta.
Baca Juga
- Ciliwung Dulu dan Kini, Terkikis
- Genangan di Kampung Melayu Akibat Luapan Ciliwung Sudah Surut
"Bisa dikatakan hampir 40 persenan lah.
Ya, 40 persenan.
Jadi Jakarta itu sebetulnya ada tiga pengaruh banjir ya, kalau dibilang siklusnya itu ya.
Saat musim penghujan itu memang sekitar Desember, Januari, Februari atau Maret, itu dominan dari cerita Ciliwung benar-benar tinggi sekali," kata Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).
Advertisement
Sungai Ciliwung membelah Jakarta dari selatan hingga ke utara.
Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, Ciliwung menempati posisi paling sentral mengendalikan banjir Jakarta.
"Karena Ciliwung itu terintegrasi secara fungsional dengan wilayah di sekitar Jakarta.
Jadi kalau misalnya Ciliwung terganggu, ya mungkin ada potensial sekitar 40 persenan dari wilayah Jakarta itu sepanjang koridor daerah aliran Ciliwung itu pasti terganggu dengan banjir," ucap dia.
"Tidak ada banjir-banjir lain yang disebabkan oleh sungai-sungai lain yang meluap," dia menambahkan.