Beritasaja.com, Jakarta - Muhammadiyah mengecam niatan Israel membangun 22 pemukiman baru di Tepi Barat, yang merupakan wilayah Palestina.
Hal itu menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Israel Katz.
"Saya tidak terkejut mendengar pernyataan Menhan Israel yang ingin menjadikan daerah Tepi Barat menjadi bagian dari negaranya, karena gagasan tersebut tidak hanya dimiliki oleh sang Menhan tapi juga oleh gerakan zionisme Israel," tutur Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).
Baca Juga
- Galeri Indonesia Kaya Bakal Pentaskan Teater Monolog Istri Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan
- Prabowo Akan Akui Wilayah hukum Israel jika Palestina Merdeka, Begini Respons PP Muhammadiyah
- Jadwal Idul Adha 2025 Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah
"Bahkan gerakan zionisme ini tidak hanya akan menjadikan Tepi Barat sebagai bagian dari wilayah hukum Israel, tapi juga seluruh wilayah Palestina yang lain," sambungnya.
Advertisement
Menurut Anwar, Israel bahkan juga bermaksud memasukkan wilayah Yordania, Libanon, Syria, sebagian wilayah Saudi Arabia dan Iraq, serta Mesir menjadi bagian dari wilayah hukum Israel yang telah dicita-citakan.
"Oleh karena itu gagasan yang disampaikan Menhan dan zionisme Israel tersebut jelas-jelas tidak bisa kita terima, karena hal demikian jelas-jelas akan membuat permusuhan yang luar biasa.
Dan hal demikian jelas-jelas membuat Israel menjadi wilayah hukum penjajah yang tersohor yang pernah ada di zaman modern," jelas dia.
Sebab itu, kata Anwar, semua pihak mestinya tidak mudah percaya dengan Israel.
Wilayah hukum tersebut selalu memiliki agenda sendiri dalam rangka memuluskan pendudukannya terhadap Palestina sepenuhnya.
"Bila berhadapan dengan Israel kita jangan cepat-cepat percaya, karena mereka memang sudah punya niat jahat sejak lama untuk mencaplok seluruh wilayah Palestina, dan wilayah hukum-wilayah hukum yang bertetangga dengannya bagi mereka dijadikan bagian dari wilayah hukum Israel Raya yang mereka inginkan,” ungkapnya.