Beritasaja.com, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku sedang menyusun Kelompok Kerja (Pokja) Papua di Kementerian HAM.
Dia berharap, dengan terbentuknya Pokja, ke depan seluruh persoalan di Papua akan digodok secara lebih khusus.
"Tidak lama lagi Pokja Papua terbentuk dan langsung kerja.
Sama halnya dengan isu lain ke depan yang menjadi atensi publik, sehingga bisa lebih ketepatan tertangani," kata Pigai seperti dikutip dari siaran pers, Senin (9/6/2025).
Baca Juga
- Rutin Makan Bergizi Diprediksi Turunkan Stunting Dibawah 15 Persen, Begini Caranya
- Kawal 4 Perusahaan Pertambangan, KLH Tegaskan Perlindungan Raja Ampat Sebagai Kawasan Konservasi
- Anak Buah Bahlil Sebut Tambang Nikel Pulau Gag Raja Ampat Tak Bermasalah
Pigai mengaku, sudah bertemu Gubernur Papua Tengah, Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten serta Bupati Intan Jaya dan Bupati Puncak di Bali, pada Jumat 6 Juni 2025.
Advertisement
Pada pertemuan tersebut, dia membahas soal kekerasan akibat konflik bersenjata di Papua Tengah, khususnya di Intan Jaya dan Kabupaten Puncak.
Pigai mencatat, akibat konflik bersenjata tersebut, banyak korban berjatuhan mulai dari meninggal dunia, luka-luka, hilang hingga 60 ribu masyarakat mengungsi ke kota terdekat seperti Timika dan Nabire.
"Pertemuan ini kami gelar selain saya ingin mendapatkan informasi dari lapangan melalui Gubernur, DPRD dan para bupati juga untuk sama-sama memastikan upaya penanganan yang tepat sehingga situasi akibat konflik khususnya di dua wilayah yaitu Puncak dan Intan Jaya bisa diatasi dengan baik.
Lebih dari itu kami bersama pemerintah daerah sama-sama ingin mendorong langkah-langkah rekonsiliatif untuk perdamaian di plot Papua," jelas Pigai.