Beritasaja.com, Jakarta Menteri Agama Nasaruddin Umar membantah adanya pungutan liar (pungli) dalam Safari Wukuf terhadap jemaah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi yang dilakukan oleh petugas haji.
"Jadi, isu bahwa ada pungutan dari jemaah oleh petugas itu sama sekali tidak benar.
Itjen Kemenag sudah kami turunkan.
Kami sudah klarifikasi semua dan kami panggil orangnya juga," ujar Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Rabu (11/6/2025) dilansir Antara.
Baca Juga
- Barang Bawaan dan Kiriman Jemaah Haji Kini Bebas Bea Impor, Ini Ketentuannya
- Bea dan Cukai Gratiskan Barang Bawaan Jemaah Haji ke Dataran Air, Simak Kriterianya
- Riuhnya Jemaah Haji Bongkar Lagi Koper di Bandara Jeddah Sebelum Pulang ke Indonesia
Menag mengatakan bahwa pungutan itu bukan persoalan Safari Wukuf, melainkan persoalan badal haji dan berkaitan dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), bukan Petugas Koordinator Ibadah Haji (PPIH).
Advertisement
Nasaruddin menjelaskan bahwa badal haji memang ada paketnya (biaya), mulai dari umrah wajib, Arafah, Muzdalifah, Mina, Jamarat, sampai tawaf ifadah.
"Jadi, ada biaya yang harus dikeluarkan jemaah jika ingin badal haji, dan itu mereka komunikasikan dengan KBIH," ujar Menag Nasaruddin.
Menag menegaskan layanan Safari Wukuf Lansia merupakan fasilitas khusus yang disediakan secara gratis oleh pemerintah.
Safari Wukuf memungkinkan jemaah yang tidak mampu secara olahraga tetap dapat menjalankan rukun haji, khususnya wukuf di Arafah, dengan difasilitasi armada bus.
Jemaah haji dibawa dari hotel transit menuju Padang Arafah pada waktu yang telah ditentukan dengan pendampingan tenaga medis dan petugas haji.
Baca juga MenPPPA Arifah Usul Pendamping Jemaah Haji Lansia Wajib Tandatangani Pakta Integritas