Beritasaja.com, Jakarta - Polisi telah menghentikan kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), sebab ijazah S1 Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Kehutanan milik mantan Wali Kota Solo itu asli.
Namun, ada cerita di balik pengusutan kasus ijazah palsu tersebut. Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro menyatakan mendapat berbagai masukan dari senior-seniornya di internal Polri.
Baca Juga
- Polisi Batal Periksa Rismon Sianipar terkait Laporan Jokowi
- Bareskrim Akan Koordinasi dengan Polda Metro soal Kasus Ijazah Jokowi
- Polri Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Kasus Tudingan Palsu Dihentikan
Banyak yang menyarankan agar penyelidikan cukup dilakukan dengan memeriksa pernyataan resmi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Advertisement
"Sebetulnya, kalau terkait dumas ini cukup simpel.
Beberapa senior kami menyampaikan, 'Kalau UGM sudah menyatakan itu asli, ya selesai.
Karena yang paling berwenang adalah UGM'," ujarnya.
Namun, Djuhandani memilih untuk tetap melanjutkan penyelidikan secara menyeluruh.
Baginya, kasus ini sudah terlanjur menjadi perhatian publik dan menyangkut integritas tokoh nasional.
Karena itu, ia merasa perlu memberikan kepastian hukum melalui proses investigasi yang komprehensif.
"Kami ingin menjawab pertanyaan publik.
Banyak yang muncul di media sosial soal latar belakang akademik Presiden, mulai dari SMA hingga perguruan tinggi.
Maka dari itu, kami dalami semuanya," tegasnya.
Kasus ini bermula dari adanya aduan masyarakat (dumas) yang diterima Polri pada Desember 2024.
Salah satu pelapornya adalah Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang dipimpin oleh Eggi Sudjana.